Kamis, 25 April 2013

Karya Tulis Andi Setiawan



Hidup Dan Besar Di Keluarga Militer
Ass wr wb,
Disini saya akan membuat Karya Tulis yang menceritakan sedikit tentang hari-hari saya yang hidup di keluarga militer. Nama saya Andi Setiawan, Umur saya baru saja menginjak 20 tahun. Saya seorang mahasiswa semester 4 di Universitas Gunadarma, Fakultas ekonomi jurusan s1 Manajemen.
Saya anak pertama dari dua bersaudara, ayah saya seorang TNI-AD dan ibu saya seorang pegawai swasta. Semua saudara dari ayah saya adalah seorang aparat, sejak kecil hingga saat ini saya hidup dan besar di lingkup keluarga aparat. Banyak orang bilang bahwa memiliki ayah seorang TNI itu megah, mewah dan indah, jika mendengar itu saya selalu bertanya-tanya pada hati kecil saya, “mengapa kalian bisa bilang seperti itu?” setiap saya berkunjung kerumah teman, setiap saya bertamu kerumah sahabat hingga saat saya sedang berkumpul dengan anda semua. Justru terkadang saya sedih jika melihat teman-teman saya yang bisa membawa motor bagus bahkan mobil keren masa kini melintas dan menyapa saya, saya selalu berpikir “kapan saya bisa seperti itu”, dan saya tidak mungkin meminta materi tersebut pada ayah saya, karena ayah saya hanya seorang Prajurit biasa yang tidak lebih dari alat negara yang harus dihormati dan dihargai perjuangannya.

Sejak kecil saya di didik hidup sederhana, sopan, santun dan disiplin, mungkin teman-teman yang memiliki ayang seorang TNI dapat merasakannya. Dari hal tersebut banyak menimbulkan hal-hal yang positif dari hidup saya, mungkin orang banyak melihat saya dengan kepribadian saya yang ramah, tamah dan sopan, dan alhamdulillah saya banyak terpilih menjadi ketua, walaupun hanya ketua kelas sejak SMP hingga saat ini dan ketua Karang Taruna Di tempat saya tinggal. Saat saya kecil dulu saya bisa dibilang sangat dimanja oleh kedua orang tua saya terutama ayah saya, namun sejak saya menginjak bangku Sekolah Menengah Pertama saya tidak mau lagi dimanja “mungkin karena saya sudah menginjak masa-masa pubertas.. hheee” hidup disiplin dan mandiri sudah tercermin pada diri saya saat itu, mungkin karena didikan ayah saya sejak kecil saya seperti itu. 

Kesederhanaan di dalam keluarga saya sangat mengajarkan saya apa dan dimana arti hidup itu. ketika ayah membangunkan saya pagi hari, menyuruh saya mandi lalu sarapan dengan lauk seadanya, namun ayah selalu memberikan saya canda tawa dan senyumnya.
Hidup di keluarga kecil yang memiliki ayah hanya seorang prajurit itu tidak seindah yang kalian bayangkan untuk hal materi. Memang, untuk hal jabatan memang sangat dipandang dan di segani, namun untuk hal materi keluarga prajurit hanya kesederhanaan dan apa adanya yang kami punya. Dapat teman-teman lihat seperti apa yang saya pakai sehari-hari dan apa sampingan saya sehari-hari, saya berjualan “aksesoris Handphone” untuk menambah uang saku saya sebagai mahasiswa, saya hanya tidak ingin membebankan lebih orang tua saya, dan saya selalu ingin membiayai kuliah saya dengan hasil saya sendiri namun itu belum tercapai. Tidak pernah satu hal pun saya menuntut keinginan saya pada orang tua saya, karena saya sadar bahwa saya bukan anak orang kaya. Sebenarnya saya lelah harus seperti ini, saya kuliah, banyak tugas dari kampus yang harus selesai, harus berjualan sepulang kuliah. Namun inilah cara untuk meringankan beban orang tua saya dan inilah jalan hidup saya.

Pesan saya buat teman-teman :
 Janganlah kalian terucilkan atau minder di hadapan orang yang lebih Punya dari kita,  dan janganlah kalian banyak membebani orang tua hanya untuk kesenangan kalian. Perjuangan orang tua kita itu lebih berat dari kita, hanya untuk mengurus kita hingga besar kini, untuk kita sendiri dan masa depan kita. Hidup pada keluarga sederhana itu indah, hidup pada keluarga sederhana itu mewah, hidup pada keluarga sederhana itu megah. Belajar, Doa dan Usaha insyaallah kita akan menjadi anak bangsa yang sempurna, untuk orang tua dan Negara. Aminn...
Demikian karya tulis dari saya, karya tulis ini saya buat hanya untuk menceritakan sedikit pengalaman pribadi saya. Mohon maaf jika ada hal-hal yang membuat kalian kurang berkenan. Kritik dan saran sangatlah berguna untuk saya. Ass Wr Wb..



Thx to :
Allah SWT, Bapak Ibu tercinta, Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id/ , Bapak ibu dosen, dan teman-teman saya yang banyak membuat saya terhibur.